BULAN RAMADHAN YANG AGUNG

       Sa'id bin Jabir ra. Berkata, "Puasa orang-orang sebelum kita adalah mulai dari ataman (sepertiga malam yang pertama) sampai kepada malam berikutnya, sebagaimana telah terjadi  pada permulaan Islam. "Segolongan ulama berkata," Puasa itu merupakan suatu kewajiban atas orang-orang Nasrani. Lalu puasa itu sering terjadi pada musim yang sangat panas dan musim yang terlalu dingin. Puasa itu terasa memberatkan mereka pada saat mereka mengadakan perjalanan dan sebagian kehidupan. Lalu pemimpin-pemimpin mereka sepakat untuk menjadikan puasa pada suatu musim dari setahun, yaitu antara musim hujan dan kemarau. Maka mereka menentukan pada musim bunga dan menambahkan puasa sepuluh hari lagi sebagai penutup terhadap apa yang mereka perbuat. Kemudian ada seorang raja yang menambahkan puasa seminggu lagi kalau dia sembuh dari sakitnya. Raja itu sembuh dari sakitnya, sehingga dia betul-betul menambahkan puasa seminggu lagi. Setelah raja itu meninggal dan digantikan oleh raja yang lain, dia berkata, "sempurnakanlah ia menjadi lima puluh hari." Kemudian  mereka ditimpa kematian, yaitu kematian ternak yang merajalela. Raja berkata kepada mereka, "tambahkanlah puasamu." Lalu mereka menambah sepuluh hari, bahkan mereka menambahkan lagi sepuluh hari setelah itu. Dikatakan pula, "Tidak ada sebuah umat pun, melainkan mereka diwajibkan puasa Ramadhan. Hanya saja, mereka kemudian tersesat (menjadi lupa ) dari puasa Ramadhan itu."
       Beberapa hadis menerangkan keagungan bulan Ramadhan, diantaranya sabda Nabi Muhammad Saw. "Apabila datang malam pertama dari bulan Ramadhan, semua pintu-pintu surga di buka, tidak tertutup satu pun selama satu bulan penuh. Dan Allah Swt. Memerintahkan Malaikat penyeruh untuk menganjurkan, "wahai orang yang mencari kebaikan, menghadaplah. Wahai orang yang mencari kejahatan, bertahanlah." Lalu dia berkata, "Adakah seorang yang memohon ampun, tentu dia akan di ampuni. Adakah orang yang meminta, tentu dia akan dituruti permintaannya. Adakah orang yang bertobat, tentu ia akan diterima tobatnya." Dia tidak henti-hentinya berkata begitu sampai fajar memancar.
       Nabi Muhammad Saw bersabda. "Setiap amala anak cucu Adam adalah baginya, kecuali puasa. Maka sesungguhnya puasa itu adalah milikKu dan Aku akan membalasnya. Cukuplah bagimu dengan sebuah ibadah yang disandarkan Tuhan pencipta. Pada Zat-Nya." Diantaranya lagi sabda Nabi Muhammad Saw. "Umatku diberikan lima hal yang tidak pernah diberikan pada umat manapun sebelum mereka. Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada bau misik, malaikat-malaikat memintakan ampun untuk mereka, sehingga mereka berbika, setan-setn yang keterlaluan di belenggu, Allah Swt. Menghias surga setiap hari dan berfirman, "Hampir saja hamba-hamba-Ku dihalangi segala kesusahan da penderitaan. Dan mereka diampuni dalam setiap akhir malam darinya. "Ditanyakan, " Ya Rasulullah, apakah dia adalah malam lailatul qadar?" Beliau bersabda, "Tidak, tetapi setiap orang yang beramal akan dipenuhi pahalanya apabila dia telah menyempurnakan amalannya."

Comments

Popular posts from this blog

Kisah wanita penyisir putri fir'aun

PERINGATAN AZAB JAHANAM